Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Relawan Alap-Alap Jokowi Lakukan Konsolidasi di Sentul Jawa Barat

Relawan Alap-Alap Jokowi
Tampak Jokowi hingga Kaesang hadiri konsolidasi Relawan Alap-Alap di Sentul Bogor pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, di SICC, Bogor, Kaesang tiba sekitar pukul 09.19 WIB. (Sumber Foto: KOMPAS.com)

Bogor, FNTV. Para relawan Jokowi menyambut kedatangan Jokowi hingga Kesang. Awalnya, Kaesang lebih dulu tiba dan disambut Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, dan Dewan Pembina PSI Giring Ganesha juga hadir.

Tampak Kaesang menyapa para relawan Jokowi dengan senyuman, dan mereka terlihat berebut untuk berfoto dengannya.

Relawan Alap-alap Jokowi mengatakan mereka akan menyelenggarakan konsolidasi besar hari ini di Sentul International Convention Center (SICC) di Bogor, Jawa Barat. Mereka mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan hadir.

Kita akan memulainya pada awal bulan September dan kemudian beralih pada pertengahan bulan. Tanggalnya berulang kali diubah, tetapi pada akhirnya ditutup pada hari Sabtu, 7 Oktober.

Muhammad Isnaini sebagai penanggung jawab acara, menyatakan pada Jumat (6/10/2023) bahwa bapak Presiden sendiri yang memilih hari dan tanggal tersebut.

Sambutan Presiden Joko Widodo di Hadapan Para Relawan

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan percaya bahwa para pendukungnya sudah memahami karakteristik presiden yang dibutuhkan Indonesia. Hal Ini ia katakan saat berpidato di acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap, yang diharapkan menghadirkan 16.000 orang pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, di Sentul International Convention Center (SICC) di Bogor, Jawa Barat. 

“Saya melihat Bapak/Ibu semuanya sudah pintar-pintar, jadi saya tidak usah menyampaikan di forum ini, “kata Jokowi disambut dengan teriakan para relawan yang hadir.

Tidak perlu saya sampaikan, tetapi Pak/Ibu semuanya sudah paham dan tahu. Karena negara ini menganut sistem demokrasi. Rakyat memegang kekuasaan, katanya.

Jokowi lalu menegaskan bahwa para relawan harus melihat masa depan Indonesia dengan optimisme karena banyak lembaga dunia memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dalam dua puluh hingga dua puluh lima tahun ke depan. 

Jokowi menyatakan bahwa peran penting bagi presiden yang akan memimpin Indonesia dari tahun 2024–2029, tahun 2029–2034, dan tahun 2034–2039 akan dimainkan. Ia meminta relawan untuk berhati-hati saat memilih pemimpin karena keadaan dunia buruk. Itu sangat penting dan penting bagi negara ini untuk memutuskan apakah akan maju atau tidak.

Bukan lebih sedikit tantangan yang akan datang, tetapi lebih banyak. Dunia sedang tidak baik-baik saja; perang, krisis pangan, perubahan iklim, dan banyak lagi. Pemimpin yang berani diperlukan. Pemimpin yang berani sangat diperlukan. Jokowi menyatakan bahwa menghindari digertak oleh negara lain sudah langsung ciut. 

Dia menunjukkan sikapnya pada saat Uni Eropa menggugat Indonesia ke World Trade Organization (WTO) karena melarang ekspor bijih nikel. Jokowi menyatakan bahwa presiden yang akan datang tidak perlu takut menghadapi gugatan seperti itu. 

Jokowi menjelaskan bahwa negara sebesar Indonesia tidak boleh memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya digertak oleh negara sebesar apa pun.

Penulis: Eka S
Editor: Rahman